Ahlan wasahlan di blog kamardy arief, semoga blog ini dapat menambah wawasan anda, berikan komentar anda untuk masukkan blog ini.

Monday, June 18, 2012

Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan di Majelis Ta’lim Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi Kwitang dalam tausyiahnya Kemuliaan Hari Jum’at

Disebutkan di kota Tarim Hadromaut, orang” itu para habaib dulu dateng ke masjid mereka bawa petromak,bawa lampu, itu buat melaksanakan sholat jum’at, maksudnya apa.? Karena mereka datang dari sebelum subuh, sekalian tahajud sekalian sholat subuh, udah ga keluar lagi dari masjid melainkan nanti maghrib, mereka khususkan hari jum’at hanya untuk Allah SWT, sebagaimana kita di anjurkan mengkhususkan bulan suci Romadhon untuk ibadah daripada bulan” lain yg ada, kita juga di anjurkan untuk mengkhususkan hari jum’at untuk ibadah kepada Allah SWT.
Itu sampai beberapa dari mereka berlomba lomba untuk meraih shaf yang pertama, sampai” mereka di hadromaut itu ga cuma dateng dengan sekedar membawa petromak, lampu penerangan untuk hadir kemasjid untuk sholat jum’at, tapi mereka itu berlomba lomba untuk mendapatkan shaf yang pertama sehingga lebih dekat dengan imam, sebab tergantung kedekatan seseorang kepada imam saat itu, itulah saat mereka di surga dekatnya dengan Allah SWT.
Sampai beberapa dari mereka itu di sebutkan sebagaimana kami mendengan dari guru guru kami, ada beberapa orang dateng telat, abis subuh baru dateng masih gelap, pengen dapetin shaf pertama udah kaga dapet, udah penuh ama orang, Cuma dia kaga mau ketinggalan pahala yang sangat besar yang Allah berikan kepada mereka orang” yang duduk di shaf pertama saat melaksanakan sholat jum’at, Tapi udah penuh, dia minta di geser udah penuh, emang ga ada tempat, udah desek desekan, akhirnya bagaimana.? Dia cari orang yang fakir, orang yang miskin yang kebetulan duduk di shaf pertama, dia datengin, ooh itu ada orang fakir.
Di tawarin,” boleh ga ane duduk di tempat ente, ente pindah di tempat laen”? kaga !
“ane bayar ente”? kaga ade ! di bujukin lagi “sekarung beras bakal ente makan sekeluarga yaa :)” engga ! Cuma sekarung beras, ini pahala dari Allah lebih mahal dari pada sekarung beras !
Sampe dia tawar menawar, tawar menawar, ampe baru die ridho dia mau pindah setelah mau di kasih 10 karung beras, baruu mau pindah dari shaf yang pertama.. Tapi, begini keadaan orang orang dulu, mereka berani korbankan harta mereka demi untuk mencari pahala yang besar dan keridhoan dari Allah SWT, kalau kite boro”, dateng kalau udah adzan, kadang khotib udah naik mimbar udah mau selesai khotbahnya baru dateng, yang begini Ya Allaah.., memalukan, ga mau rugi, permintaan sama Allah terlalu besar pengen sorga, Padahal pahala dan anugerah dari Allah SWT sangat besar. Tapi ga cukup kita hanya meminta, melainkan dengan bersungguh sungguh beramal sholeh. Sebab perjumpaan seorang hamba dengan Allah SWT itu di hari jum’at, maka para salafussholeh menyebut Yaumul jumu’ah itu hari bonus dari Allah SWT, hari anugerah dari Allah SWT, sampai” saat mereka memandang, menghadap kepada Allah SWT, mereka lupa dengan segala nikmat yang pernah mereka rasakan di surga, karena itu semoga kita di muliakan oleh Allah SWT agar dapat memandang keindahan Allah SWT.. dan para ulama bilang Kedekatan sesorang, kemuliaan seseorang saat menghadap kepada Allah di surga, saat itu, itu tergantung bagaimana ia melaksanakan sholat saat di dunia..






Sumber from Speedy Taqwa 
http://www.speedytaqwa.com/ceramah/detail/0/6/habib-jindan-bin-novel-bin-salim-bin-jindan-di-majelis-ta%E2%80%99lim-habib-ali-bin-abdurrahman-al-habsyi-kwitang-dalam-tausyiahnya-kemuliaan-hari-jum%E2%80%99at-.html

0 comments:

Post a Comment