Ahlan wasahlan di blog kamardy arief, semoga blog ini dapat menambah wawasan anda, berikan komentar anda untuk masukkan blog ini.

Secarik Kebahagiaan

Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka. Namun terkadang kita melihat dan menyesali pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang telah terbuka.

Perjalanan Hidup

Ketika seseorang melukaimu, janganlah bersedih karena Allah selalu menitipkan penyembuh buatmu.

Segenggam Senyuman

Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapat terbang burung.

Segenggam Harapan

Harapan dan kekecewaan itu bagaikan dua sisi mata uang ... bertolak belakang, namun saling melekat. Apa yg kita fokuskan utk kita lihat dan bagaimana cara kita melihatnya . Oleh karena itu, beranilah menaruh harapan .. hanya kepada Allah, dan bukan kepada manusia, sebab manusia bisa mengecewakan, tapi Allah tak pernah mengecewakan kita.

Keindahan Hati

Sering kali kita berprasangka buruk terhdap orang lain, sampai-sampai kalau bertemu dia, enggan untuk bertegur sapa. belum tentu orang yang selalu membuat kita marah membuat kita kesal itu benci terhadap kita tapi justru sebaliknya mungkin itulah cara dia menunjukkan kasih sayangnya dialah pelindung kita.

Sunday, April 29, 2012

Imbalan Kebaikan


Dikisahkan,di keremangan senja, seorang pemuda bernama Alan, berkendara dengan mobil butut. Perasaannya galau. Pabrik tempatnya bekerja bangkrut dan dia belum juga mendapatkan pekerjaan tetap. Meski harus bekerja serabutan dan hidup pas-pasan, ia tidak ingin meninggalkan kampung halamannya. Di kota kecil itu, minimal dia sudah punya rumah kecil dan tentu, dia memiliki impian-impiannya.
Tidak jauh dari jalur tempatnya melaju, di pinggir jalan yang sepi, terlihat seorang nenek berdiri kedinginan di sebelah mobilnya yang mogok. Tanpa pikir panjang, ia langsung menepikan mobilnya, keluar, dan berjalan menghampiri perempuan tua itu.

"Selamat malam, Bu. Ada yang bisa saya bantu?" Alan menyapa dengan sopan. Bukannya menjawab, si nenek malah terlihat ketakutan karena melihat penampilan Alan yang lusuh.
"Jangan khawatir. Saya hanya mau membantu Ibu," kata Alan menenangkan. Perempuan tua terlihat sedikit ragu, namun ia memberi Alan kesempatan untuk memperbaiki mobilnya. Alan pun membuka penutup/kap mobil dan mulai mencari sumber masalah.Kemudian dengan sigap dan cekatan, Alan mulai mencoba memperbaikinya sedangkan si nenek memperhatikannya dalam diam.

Setelah kurang lebih 30 menit, saat dites, ternyata mobil itu bisa nyala kembali! Dengan wajah lega, si nenek berucap gembira, "Terima kasih anak muda. Sungguh beruntung, bertemu dengan Anda. Berapa ongkos perbaikan mobil yang harus saya bayar?" sambil tangannya sibuk membuka tas untukmengambil uang.
"Tidak Bu. Saya hanya sekadar membantusaja dan membantu bukanlah pekerjaan yang harus dibayar. Sungguh, saya ikhlas."

Melihat si nenek yang masih penasaran, Alan melanjutkan, "Jika Ibu ingin berterima kasih, tolong Bu, saat bertemu dengan orang yang perlu bantuan, bantulah dia. Itu sudah cukup buat saya".
"Anak muda, terima kasih sekali lagi. Ibu akan mengingat-ingat pesanmu tadi. Semoga Tuhan yang akan membalas kebaikan hatimu," ujar si nenek dengan perasaan haru dan senang.
 
"Selamat jalan dan hati-hati di jalan ya Bu," ucap Alan melepas kepergian si nenek.
Tidak jauh dari situ, si nenek yang merasa lapar dan kedinginan, mampir di sebuah kedai kecil pinggir jalan untuk mengisi perut. Seorang perempuan muda yang sedang hamil, dengan senyum hangat, melayaninya dengan tulus dan ramah.

"Kasihan gadis muda ini. Sedang hamil besar, tapi di malam hari masih bekerja melayani tamu," batin si nenek sambil melirik wajah pelayan yang tampak kelelahan. Seketika dia teringat pada pesan Alan.

Ketika membayar makanannya, di bawah kertas bon, ia menyelipkan sejumlah besar uang beserta secarik kertas kecil dengan tulisan pesan: "Gadis muda yang baik, anggaplah uang ini sebagai hadiah dari Ibu. Ibu pun pernah dibantu orang, pesan si penolong ibu teruskan padamu. Jika ingin membalas kebaikan saya, bantu saja orang lain yang sedang perlu bantuan."

Betapa tersentuhnya hati wanita muda itu! Karena ia memang sedang perlu biaya untuk melahirkan. Sesampainya di rumah, ia berbisik pelan penuh sayang pada suaminya, yang lelap tertidur menunggunya di kursi tamu.

"Alan, semua akan baik-baik saja. Tadi ada tamu seorang perempuan tua yang sungguh berhati mulia dan aku mendapatkan hadiah yang luar biasa untuk menghadirkan bayi kita."

Sobat, Orang yang baik hatinya pasti akan mendapatkan imbalan yang baik pula dari Yang Maha Kuasa. Jangan memikirkan untung/rugi ketika mempunyai kesempatan untuk membantu orang yang membutuhkan bantuan.

Lakukan saja perbuatan baik secara spontan, dengan hati yang tulus dan ikhlas karena hukum Allah tidak pernah salah. Apa yang kita tanam pasti akan kembali kepada kita pula, bahkan berkelimpahan.

sumber : andriewongso.com