Nah kali ini kisah kedua yang saya dapat dari Training ESQ di hari
kedua, ceritanya nggak kalah menyentuh dari cerita sebelumnya, yaitu tentang ikan salmon. silakan disimak
yach.
Ikan Salmon merupakan ikan yang lahir di sungai tetapi besar dan
hidup di laut. Ketika dewasa, mereka berenang ke hilir sungai untuk bertelur
dan kemudian mati. Ikan Salmon harus berjuang berenang dari laut ke hilir sungai
melawan arus sungai sejauh ribuan mil. Selama menempuh perjalanan ikan Salmon
kehilangan sepertiga dari berat tubuhnya karena begitu beratnya perjalanan yang
harus ditempuh. Selain untuk bereproduksi, ikan Salmon juga berjasa membawa
kekayaan mineral lautan ke daratan sebab tubuh mereka mengandung kandungan
mineral yang tinggi. Ikan Salmon juga menjadi sumber makanan bagi banyak
makhluk hidup di darat sehingga terjadi keseimbangan alam.
Siklus hidup ikan salmon bermula di perairan tawar (sungai),
disini telur telur ikan salmon menetas (biasanya pada bulan November) dan
disini perjuangan hidupnya bermula. Tingkat kematian ikan salmon pada tahap ini
sangat besar. Dari total jumlah telur yang dibuahi, lebih kurang setengahnya yang
berhasil menetas. Ikan salmon yang baru menetas ini dinamakan “alevin” yang
hidup di antara tumpukan kerikil di dasar sungai dengan memakan plankton.
Setelah persediaan makanan habis, alevin akan keluar dari kerikil dasar sungai
(bulan Mei/Juni), pada tahap ini ikan salmon dinamakan “Fry”.
Fry kemudian tumbuh dan berkembang menjadi “smolt” yang kemudian
bergerak ke muara sungai menuju ke lautan lepas.Tahun pertama hidup di lautan
merupakan tahap kritis ikan salmon menghadapi pemangsanya. Predator yang
memangsa ikan salmon dalam jumlah banyak adalah anjing laut. Disamping itu,
singa laut, beruang, burung dan manusia juga menjadi ancaman kelangsungan hidup
ikan salmon.Lama berpetualang di lautan (4-7 tahun), ikan salmon tumbuh besar
dan cukup dewasa untuk bereproduksi. Disini letak keunikan ikan salmon, dimana
hidupnya bermula (menetas dari telur) disanalah ikan salmon melakukan proses
reproduksi. Ikan salmon yang hidup berkoloni (berkumpul dalam jumlah yang
sangat banyak) akan berkumpul dengan koloni ikan salmon lainnya untuk
bermigrasi kembali ke perairan tawar yaitu sungai. Perjalanan pulang ikan
salmon tidaklah sebentar, memakan waktu dengan hitungan bulan. Banyak rintangan
yang menghadang perjalanannya, melewati batu karang, berenang melawan arus,
melompat mendaki air terjun (daya lompat ikan salmon bisa mencapai 3 meter),dan
lain lain.Satu hal lagi, selama melakukan perjalanan pulang, ikan salmon tidak
makan apa apa alias berpuasa. Cadangan lemak yang ada di tubuhnya merupakan
sumber makanan hingga sampai ke perairan tawar.
Pemakaian
cadangan lemak tubuh ini akan menyebabkan perubahan fisik pada ikan salmon.
Pada tahap ini, banyak ikan salmon yang mati karena luka, keletihan ataupun
pemangsa, hingga akhirnya hanya sedikit yang berhasil sampai ke hulu
sungai. Dari sumber yang ada, belum ada yang bisa memastikan bagaimana cara ikan
salmon dapat menemukan kembali jalan pulang ke sungai tempat mereka ditetaskan
setelah berenang di lautan bertahun tahun lamanya dan beribu ribu kilo jauhnya.
Teori yang paling banyak di anut adalah ikan salmon menyimpan secara otomatis
aroma dimana tempat dia ditetaskan, dan inilah yang nantinya akan menuntun
perjalanan pulang kembali ke tempat asal. Sesampainya di hulu sungai (atau
tempatnya ditetaskan), dalam keadaan lelah ikan salmon akan menggali tanah di
dasar sungai membuat lobang (25-30cm) untuk sarang dengan menggunakan ekornya.
Di lobang itulah ikan salmon betina mengeluarkan telur 3.000-8.000 butir dan
kemudian dibuahi oleh sperma ikan salmon jantan.
Selesai
melakukan pembuahan, ikan salmon jantan dan betina menutup kembali sarang
tersebut dengan kerikil. Kedua ikan salmon akan tinggal beberapa hari disekitar
sarang tersebut hingga akhirnya mati kehabisan energi. Sebagian bangkai ikan
salmon akan dimakan oleh binantang yang hidup di dasar sungai, dan sebagian
lagi akan membusuk dengan bantuan bakteri hingga menjadi pupuk alami. Pupuk
alam tersebut akan dimakan oleh plankton dan serangga kecil di dasar sungai.
Pada akhirnya, plankton dan serangga kecil ini akan menjadi makanan pokok bagi
ikan salmon yang baru menetas satu bulan kemudian.
Begitulah
perjuangan dan siklus hidup ikan salmon. Hidup yatim piatu sejak menetas, menempuh
perjalanan dengan resiko yang sangat besar dan berkorban nyawa demi kelangsungan
populasinya dimasa yang akan datang. Didorong
naluri, mereka berenang menentang arus, melintasi air terjun, dan mengitari
dam-dam pembangkit listrik. Meski menghadapi ancaman elang, beruang, dan banyak
predator lainnya, mereka berjuang mencapai tempat yang biasa digunakan para leluhur
mereka untuk menaruh telur-telur.
Perjalanan induk ikan
salmon tersebut sangat jauh menguras tenaga karena harus melawan arus sungai yang
menurun diakibatkan kedudukan sungai lebih tinggi daripada laut.
Lompatan-lompatan itu kerap kali gagal untuk mencapai atas tangga sungai dan
belum lagi telah menanti beruang atau pemangsa lapar lainnya yang tanpa susah
payah memangsanya, serta harus melewati sungai yang semakin dangkal. Yang
sangat tragis dan mengagumkan bahwa hanya sebagian kecil induk salmon yang
berhasil mencapai hulu sungai dan bertelur, kemudian mati.
Perjalanan itu
mengingatkan kita akan perjalanan manusia. Kita pun punya naluri untuk pulang. Sebenarnya dalam pikiran manusia ada naluri alamiah untuk mencari Allah, Dia
adalah sumber kehidupan kita, dan hati kita selalu gelisah sebelum datang
kepada-Nya. Sebagaimana dalam firmannya “(Yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS
Ar-Ra’d [131] : 28).
Sahabatku
yang baik, apa hikmah yang dapat kita ambil dari perjalanan ikan salmon ???
Begitu banyak pelajaran yg dapat kita ambil. Masih banyak lagi pelajaran yang
menginspirasi di dalam Al-Quran. karena sesungguhnya Allah menjadikan bumi dan langit sebagai pelajaran bagi kita supaya kita
mau berfikir. "Ia Al-Quran bukanlah cerita-cerita dongeng tetapi ia
membenarkan kitab-kitab terdahulu, dan juga penjelasan tentang segala sesuatu,
dan rahmat Allah kepada orang-orang beriman (Surat Yusuf ayat 111)".
Berani mengorbankan nyawa untuk populasinya itulah perjuangan
ikan salmon, bagaimana dengan kita ?. Ingatlah saudaraku kemanapun kita
sekalian berkelana dimuka bumi ini suatu saat kita akan kembali kepada-Nya
sebelum hari itu datang, sebelum penyesalan datang, mari kita persiapkan
semuanya untuk bekal perjalanan kita.
Dengan berakhirnya kisah ini, berakhir juga perjalanan training saya di ESQ selama 2 hari. semoga bermanfaat …