Ahlan wasahlan di blog kamardy arief, semoga blog ini dapat menambah wawasan anda, berikan komentar anda untuk masukkan blog ini.

Secarik Kebahagiaan

Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka. Namun terkadang kita melihat dan menyesali pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang telah terbuka.

Perjalanan Hidup

Ketika seseorang melukaimu, janganlah bersedih karena Allah selalu menitipkan penyembuh buatmu.

Segenggam Senyuman

Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapat terbang burung.

Segenggam Harapan

Harapan dan kekecewaan itu bagaikan dua sisi mata uang ... bertolak belakang, namun saling melekat. Apa yg kita fokuskan utk kita lihat dan bagaimana cara kita melihatnya . Oleh karena itu, beranilah menaruh harapan .. hanya kepada Allah, dan bukan kepada manusia, sebab manusia bisa mengecewakan, tapi Allah tak pernah mengecewakan kita.

Keindahan Hati

Sering kali kita berprasangka buruk terhdap orang lain, sampai-sampai kalau bertemu dia, enggan untuk bertegur sapa. belum tentu orang yang selalu membuat kita marah membuat kita kesal itu benci terhadap kita tapi justru sebaliknya mungkin itulah cara dia menunjukkan kasih sayangnya dialah pelindung kita.

Monday, November 7, 2011

Apa yang salah dengan Ayah?

Assalaamu’alaaikum, jamaah oh jamaah. akhirnya balik lagi nih. ada cerita inspirasi dari seorang mahatma gandhi. untuk itu langsung aja deh dibaca..

Dr. Arun Gandhi cucu dari mendiang Mahatma Gandhi pernah menceritakan
satu kisah dalam hidupnya yang sungguh mengesankan, sebagai berikut.
Kala itu usia saya kira-kira masih 16 tahun dan saya tinggal bersama
kedua orang tua di sebuah lembaga yang didirikan oleh kakek saya
Mahatma Gandhi. Kami tinggal disebuah perkebunan tebu kira-kira 18
mil jauhnya dari kota Durban, Afrika Selatan. Rumah kami jauh di
pelosok desa terpencil sehingga hampir tidak memiliki tetangga.

Oleh karena itu saya dan kedua saudara perempuan saya sangat senang
sekali bila ada kesempatan untuk bisa pergi ke pusat kota, untuk
sekedar mengunjungi rekan atau terkadang menonton film dibioskop.
Pada suatu hari kebetulan ayah meminta saya menemani beliau ke kota
untuk menghadiri suatu konferensi selama seharian penuh. Bukan main
girangnya saya saat itu.
Karena ibu tahu kami hendak ke kota maka ibu menitipkan daftar panjang
belajaan yang ia butuhkan, disamping itu ayah juga memberikan beberapa
tugas kepada saya, termasuk salah satunya adalah memperbaiki mobil
dibengkel.
Pagi itu setelah kami tiba ditempat konferensi; ayah berkata kepada
saya; ” Arun; jemput ayah disini ya, nanti jam 5 sore….dan kita akan
pulang bersama-sama”. Baik ayah, saya akan berada disini tepat jam 5
sore. Jawab saya dengan penuh keyakinan.
Setelah itu saya segera meluncur untuk menyelesaikan tugas yang
dititipkan ayah dan ibu kepada saya satu persatu. Sampai akhirnya
hanya tinggal satu pekerjaan yang tersisa yakni menunggu mobil selesai
dari bengkel.
Sambil menunggu mobil diperbaiki tidak ada salahnya aku pikir untuk
mengisi waktu senggangku dengan pergi ke bioskop menonton sebuah film.
Saking asyiknya nonton ternyata saat saya melihat jam; waktu sudah
menunjukkan pukul 17.30, sementara saya janji menjemput ayah pukul
17.00.
Segera saja saya melompat dan buru-buru menuju bengkel untuk mengambil
mobil, dan segera menjemput ayah yang sudah hampir satu jam menunggu.
Saat saya tiba sudah hampir pukul 18.00 sore.
Dengan gelisah ayah bertanya pada saya; Arun! kenapa kamu terlambat
menjemput ayah..?
Saat itu saya merasa bersalah dan sangat malu untuk mengakui bahwa
saya tadi keasyikan nonton film, sehingga saya terpaksa berbohong
dengan mengatakan; ” Maaf Ayah” ”Tadi mobilnya belum selesai di
perbaiki sehingga Arun harus menunggu.”
Ternyata tanpa sepengathuan saya , ayah sudah terlebih dahulu menelpon
bengkel mobil tersebut, sehingga ayah tahu jika saya berbohong; Lalu
wajah ayah tertunduk sedih; sambil menatap saya ayah berkata; ”Arun
sepertinya ada sesuatu yang salah dengan ayah dalam mendidik dan
membesarkan kamu”; ”sehingga kamu tidak punya keberanian untuk
berbicara jujur kepada ayah”.
Untuk menghukum kesalahan ayah ini, biarlah ayah pulang dengan
berjalan kaki; sambil merenungkan dimana letak kesalahannya.
Lalu dengan tetap masih berpakaian lengkap ayah mulai berjalan kaki
menuju jalan pulang kerumah.
Padahal hari sudah mulai gelap dan jalanan semakin tidak rata. Saya
tidak sampai hati meninggalkan ayah sendirian seperti itu; meskipun
ayah telah ditawari naik, beliau tetap berkeras untuk terus berjalan
kaki, akhirnya saya mengendarai mobil pelan-pelan dibelakang beliau,
dan tak terasa air mata saya menitik melihat penderiataan yang dialami
beliau hanya karena kebohongan bodoh yang telah saya lakukan. Sungguh
saya begitu menyesali perbuatan saya
tersebut.
Sejak saat itu seumur hidup, saya selalu berkata jujur pada siapapun.
Sering sekali saya mengenang kejadian itu dan merasa begitu terkesan;
seandainya saja saat itu ayah menghukum saya sebagai mana pada umumnya
orang tua menghukum anaknya yang berbuat salah; kemungkinan saya akan
menderita atas hukuman itu; dan mungkin hanya sedikit saja menyadari
kesalahan saya.
Tapi dengan satu tindakan mengevaluasi diri yang dilakukan ayah;
meskipun tanpa kekerasan justru telah memiliki kekuatan yang luar
biasa untuk bisa mengubah diri saya sepenuhnya.
Saya selalu mengingat kejadian itu seolah-olah seperti baru terjadi kemarin.
Para orang tua……… ..
Ayah Dr Arun Gandi tersebut sungguh seorang ayah dan guru yang luar
biasa dalam mendidik anaknya. Sebuah kisah emas untuk para orang tua
dalam mendidik dan membesarkan anak-anak.
Kisah ini begitu menginspirasi saya secara pribadi; untuk selalu
mengevaluasi diri manakala anak-anak tercinta saya mulai menunjukkan
prilaku yang kurang terpuji ya, saya membiasakan diri untuk selalu
bertanya :
“Apa yang salah dari saya mengapa anak saya bisa seperti itu …?”

Thursday, November 3, 2011

Never you regret all the things happened


Assalamu alaikum teman-teman semua, semoga baik-baik aja. benar kata orang perpisahan itu hal yang pahit, setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan entah itu kapan waktunya, bisa hari ini, lusa, besok, satu tahun lagi, mungkin detik ini. dua kali hal ini terjadi dua sahabat saya telah pergi, entah kemana mereka pergi tapi yang pasti mereka akan tetap dihati. :) hidup kita punya pilihan, pilihlah yang nyaman menurut kita jangan hanya nyaman sesaat. jadi ingat syairnya imam syafi'i, syair ini diajarkan di pondok tingkat satu "Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang" . perjalanan masih cukup panjang kawan. Kalau dengerin lagunya D’masiv yang judulnya jangan menyerah jadi tambah semangat. “Never Give Up” 

Not a human was born perfect

never you regret all the things happened

definitely we have gone through hardships

feels like this life is just meaningless

be grateful for everything we have

life is a bless

continue walking this life

giving it the best

not a human was born perfect

never you regret all the things happened

Wednesday, November 2, 2011

Seandainya Al Quran Bicara!!

 Shobahul khair, kemarin habis baca-baca artikel, eh ketemu artikel yang judulnya "Seandainya Al Quran Bicara!! ". habis baca ini hati terasa tersentuh banget, untuk itu langsung baca aja deh ....

Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku, Dengan wudu’ aku kau sentuh dalam keadaan suci Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari, Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari, Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra.



Sekarang engkau telah dewasa…
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku, Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah, Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?

Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya. Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu. Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa, Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan. Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian. Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.

Dulu…pagi-pagi…surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman. Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau…..,Sekarang… pagi-pagi sambil minum kopi…engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV.
Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia. Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa. Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan…

Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surah2ku (Basmalah). Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi, Tidak ada kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat padaku di laci mobilmu. Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu. Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku.

Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja, Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu, Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun, E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan, Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu, Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku.

Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV, Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga. Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk, Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah. Waktupun cepat berlalu…aku menjadi semakin kusam dalam lemari, Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu. Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali Itupun hanya beberapa lembar dariku, Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu, Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.

Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan ?
Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba, Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya, Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.
Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu…
Setiap saat berlalu…kuranglah jatah umurmu…

Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu..
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.
Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati………………..…..
Di kuburmu nanti…………………

Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan, Yang akan membantu engkau membela diri, Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu, Dari perjalanan di alam akhirat. Tapi Akulah “Qur’an” kitab sucimu, Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu
.
Peganglah aku lagi . .. bacalah kembali aku setiap hari…..
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci…..
Yang berasal dari Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui…..
Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah…..
Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu…..
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu…..
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu…..
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu…..
Sentuhilah aku kembali…..
Baca dan pelajari lagi aku…..
Setiap datangnya pagi dan sore hari…..
Seperti dulu….dulu sekali…..
Waktu engkau masih kecil , lugu dan polos…..
Di surau kecil kampungmu yang damai Jangan aku engkau biarkan sendiri…..
Dalam bisu dan sepi…..

Nah gimana, sedih banget yach rasanya. kita sebagai umat islam lebih senang baca koran, novel, komik, nonton film. yuk sama-sama kita usahakan minimal satu ayat sehari. dengan niat semoga dengan membaca Al-Quran Allah SWT akan membuka mata hati kita, sekaligus dimudahkan segalah masalah kita., semoga kelak kita tidak termasuk sebagai orang - orang yang mendapatkan syafaat dari membaca Al-Quran, Amiien...


sumber : http://majalahummatie.wordpress.com