Ahlan wasahlan di blog kamardy arief, semoga blog ini dapat menambah wawasan anda, berikan komentar anda untuk masukkan blog ini.

Secarik Kebahagiaan

Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka. Namun terkadang kita melihat dan menyesali pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang telah terbuka.

Perjalanan Hidup

Ketika seseorang melukaimu, janganlah bersedih karena Allah selalu menitipkan penyembuh buatmu.

Segenggam Senyuman

Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapat terbang burung.

Segenggam Harapan

Harapan dan kekecewaan itu bagaikan dua sisi mata uang ... bertolak belakang, namun saling melekat. Apa yg kita fokuskan utk kita lihat dan bagaimana cara kita melihatnya . Oleh karena itu, beranilah menaruh harapan .. hanya kepada Allah, dan bukan kepada manusia, sebab manusia bisa mengecewakan, tapi Allah tak pernah mengecewakan kita.

Keindahan Hati

Sering kali kita berprasangka buruk terhdap orang lain, sampai-sampai kalau bertemu dia, enggan untuk bertegur sapa. belum tentu orang yang selalu membuat kita marah membuat kita kesal itu benci terhadap kita tapi justru sebaliknya mungkin itulah cara dia menunjukkan kasih sayangnya dialah pelindung kita.

Tuesday, June 26, 2012

Pelajaran Hidup Ikan Salmon


Nah kali ini kisah kedua yang saya dapat dari Training ESQ di hari kedua, ceritanya nggak kalah menyentuh dari cerita sebelumnya, yaitu tentang ikan salmon. silakan disimak yach.


Ikan Salmon merupakan ikan yang lahir di sungai tetapi besar dan hidup di laut. Ketika dewasa, mereka berenang ke hilir sungai untuk bertelur dan kemudian mati. Ikan Salmon harus berjuang berenang dari laut ke hilir sungai melawan arus sungai sejauh ribuan mil. Selama menempuh perjalanan ikan Salmon kehilangan sepertiga dari berat tubuhnya karena begitu beratnya perjalanan yang harus ditempuh. Selain untuk bereproduksi, ikan Salmon juga berjasa membawa kekayaan mineral lautan ke daratan sebab tubuh mereka mengandung kandungan mineral yang tinggi. Ikan Salmon juga menjadi sumber makanan bagi banyak makhluk hidup di darat sehingga terjadi keseimbangan alam.

Siklus hidup ikan salmon bermula di perairan tawar (sungai), disini telur telur ikan salmon menetas (biasanya pada bulan November) dan disini perjuangan hidupnya bermula. Tingkat kematian ikan salmon pada tahap ini sangat besar. Dari total jumlah telur yang dibuahi, lebih kurang setengahnya yang berhasil menetas. Ikan salmon yang baru menetas ini dinamakan “alevin” yang hidup di antara tumpukan kerikil di dasar sungai dengan memakan plankton. Setelah persediaan makanan habis, alevin akan keluar dari kerikil dasar sungai (bulan Mei/Juni), pada tahap ini ikan salmon dinamakan “Fry”. 

Fry kemudian tumbuh dan berkembang menjadi “smolt” yang kemudian bergerak ke muara sungai menuju ke lautan lepas.Tahun pertama hidup di lautan merupakan tahap kritis ikan salmon menghadapi pemangsanya. Predator yang memangsa ikan salmon dalam jumlah banyak adalah anjing laut. Disamping itu, singa laut, beruang, burung dan manusia juga menjadi ancaman kelangsungan hidup ikan salmon.Lama berpetualang di lautan (4-7 tahun), ikan salmon tumbuh besar dan cukup dewasa untuk bereproduksi. Disini letak keunikan ikan salmon, dimana hidupnya bermula (menetas dari telur) disanalah ikan salmon melakukan proses reproduksi. Ikan salmon yang hidup berkoloni (berkumpul dalam jumlah yang sangat banyak) akan berkumpul dengan koloni ikan salmon lainnya untuk bermigrasi kembali ke perairan tawar yaitu sungai. Perjalanan pulang ikan salmon tidaklah sebentar, memakan waktu dengan hitungan bulan. Banyak rintangan yang menghadang perjalanannya, melewati batu karang, berenang melawan arus, melompat mendaki air terjun (daya lompat ikan salmon bisa mencapai 3 meter),dan lain lain.Satu hal lagi, selama melakukan perjalanan pulang, ikan salmon tidak makan apa apa alias berpuasa. Cadangan lemak yang ada di tubuhnya merupakan sumber makanan hingga sampai ke perairan tawar. 

Pemakaian cadangan lemak tubuh ini akan menyebabkan perubahan fisik pada ikan salmon. Pada tahap ini, banyak ikan salmon yang mati karena luka, keletihan ataupun pemangsa, hingga akhirnya hanya sedikit yang berhasil sampai ke hulu sungai. Dari sumber yang ada, belum ada yang bisa memastikan bagaimana cara ikan salmon dapat menemukan kembali jalan pulang ke sungai tempat mereka ditetaskan setelah berenang di lautan bertahun tahun lamanya dan beribu ribu kilo jauhnya. Teori yang paling banyak di anut adalah ikan salmon menyimpan secara otomatis aroma dimana tempat dia ditetaskan, dan inilah yang nantinya akan menuntun perjalanan pulang kembali ke tempat asal. Sesampainya di hulu sungai (atau tempatnya ditetaskan), dalam keadaan lelah ikan salmon akan menggali tanah di dasar sungai membuat lobang (25-30cm) untuk sarang dengan menggunakan ekornya. Di lobang itulah ikan salmon betina mengeluarkan telur 3.000-8.000 butir dan kemudian dibuahi oleh sperma ikan salmon jantan. 

Selesai melakukan pembuahan, ikan salmon jantan dan betina menutup kembali sarang tersebut dengan kerikil. Kedua ikan salmon akan tinggal beberapa hari disekitar sarang tersebut hingga akhirnya mati kehabisan energi. Sebagian bangkai ikan salmon akan dimakan oleh binantang yang hidup di dasar sungai, dan sebagian lagi akan membusuk dengan bantuan bakteri hingga menjadi pupuk alami. Pupuk alam tersebut akan dimakan oleh plankton dan serangga kecil di dasar sungai. Pada akhirnya, plankton dan serangga kecil ini akan menjadi makanan pokok bagi ikan salmon yang baru menetas satu bulan kemudian.

Begitulah perjuangan dan siklus hidup ikan salmon. Hidup yatim piatu sejak menetas, menempuh perjalanan dengan resiko yang sangat besar dan berkorban nyawa demi kelangsungan populasinya dimasa yang akan datang. Didorong naluri, mereka berenang menentang arus, melintasi air terjun, dan mengitari dam-dam pembangkit listrik. Meski menghadapi ancaman elang, beruang, dan banyak predator lainnya, mereka berjuang mencapai tempat yang biasa digunakan para leluhur mereka untuk menaruh telur-telur. 

Perjalanan induk ikan salmon tersebut sangat jauh menguras tenaga karena harus melawan arus sungai yang menurun diakibatkan kedudukan sungai lebih tinggi daripada laut. Lompatan-lompatan itu kerap kali gagal untuk mencapai atas tangga sungai dan belum lagi telah menanti beruang atau pemangsa lapar lainnya yang tanpa susah payah memangsanya, serta harus melewati sungai yang semakin dangkal. Yang sangat tragis  dan mengagumkan bahwa hanya sebagian kecil induk salmon yang berhasil mencapai hulu sungai dan bertelur, kemudian mati.

Perjalanan itu mengingatkan kita akan perjalanan manusia. Kita pun punya naluri untuk pulang. Sebenarnya dalam pikiran manusia ada naluri alamiah untuk mencari Allah,  Dia adalah sumber kehidupan kita, dan hati kita selalu gelisah sebelum datang kepada-Nya. Sebagaimana dalam firmannya “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS Ar-Ra’d [131] : 28). 


Sahabatku yang baik, apa hikmah yang dapat kita ambil dari perjalanan ikan salmon ??? Begitu banyak pelajaran yg dapat kita ambil. Masih banyak lagi pelajaran yang menginspirasi di dalam Al-Quran. karena sesungguhnya Allah menjadikan bumi dan langit sebagai pelajaran bagi kita supaya kita mau berfikir. "Ia Al-Quran bukanlah cerita-cerita dongeng tetapi ia membenarkan kitab-kitab terdahulu, dan juga penjelasan tentang segala sesuatu, dan rahmat Allah kepada orang-orang beriman (Surat Yusuf ayat 111)".

Berani mengorbankan nyawa untuk populasinya itulah perjuangan ikan salmon, bagaimana dengan kita ?. Ingatlah saudaraku kemanapun kita sekalian berkelana dimuka bumi ini suatu saat kita akan kembali kepada-Nya sebelum hari itu datang, sebelum penyesalan datang, mari kita persiapkan semuanya untuk bekal perjalanan kita.

Dengan berakhirnya kisah ini, berakhir juga perjalanan training saya di ESQ selama 2 hari. semoga bermanfaat  …

Pelajaran Hidup Burung Elang


Ini adalah kisah inpirasi dari burung elang, kisah ini saya dapat saat mengikuti training ESQ kemarin. mari kita ambil pelajarannya. :) 

Elang merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang didunia. Umurnya dapat mencapai 70 tahun. Tetapi untuk mencapai umur sepanjang itu seekor elang harus membuat suatu keputusan yang sangat berat pada umurnya yang ke 40.
Ketika elang berumur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruhnya menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dadanya. Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal,sehingga sangat menyulitkan waktu terbang. Pada saat itu, elang hanya mempunyai dua pilihan: Menunggu kematian, atau Mengalami suatu proses transformasi yang sangat menyakitkan suatu proses transformasi yang panjang selama 150 hari.
Untuk melakukan transformasi itu, elang harus berusaha keras terbang keatas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang ditepi jurang, berhenti dan tinggal disana selama proses transformasi berlangsung.
Pertama-tama, elang harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, kemudian berdiam beberapa lama menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu proses yang
panjang dan menyakitkan.

Lima bulan kemudian, bulu-bulu elang yang baru sudah tumbuh.
Elang mulai dapat terbang kembali. Dengan paruh dan cakar baru, elang tersebut mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi!
Dalam kehidupan kita ini, kadang kita juga harus melakukan suatu keputusan yang sangat berat untuk memulai sesuatu proses pembaharuan. Kita harus berani dan mau membuang semua kebiasaan lama yang mengikat, meskipun kebiasaan lama itu adalah sesuatu yang menyenangkan dan melenakan.
Kita harus rela untuk meninggalkan perilaku lama kita agar kita dapat mulai terbang lagi menggapai tujuan yang lebih baik di masa depan. Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama, membuka diri untuk belajar hal-hal yang baru, kita baru mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yang terpendam, mengasah keahlian baru dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan. Halangan terbesar untuk berubah terletak di dalam diri sendiri dan andalah sang penguasa atas diri anda. ingatlah sahabatku Allah SWT berfirman “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” (QS Ar Rad: 11)”
"Jangan biarkan masa lalu menumpulkan asa dan melayukan semangat kita."

Monday, June 18, 2012

Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan di Majelis Ta’lim Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi Kwitang dalam tausyiahnya Kemuliaan Hari Jum’at

Disebutkan di kota Tarim Hadromaut, orang” itu para habaib dulu dateng ke masjid mereka bawa petromak,bawa lampu, itu buat melaksanakan sholat jum’at, maksudnya apa.? Karena mereka datang dari sebelum subuh, sekalian tahajud sekalian sholat subuh, udah ga keluar lagi dari masjid melainkan nanti maghrib, mereka khususkan hari jum’at hanya untuk Allah SWT, sebagaimana kita di anjurkan mengkhususkan bulan suci Romadhon untuk ibadah daripada bulan” lain yg ada, kita juga di anjurkan untuk mengkhususkan hari jum’at untuk ibadah kepada Allah SWT.
Itu sampai beberapa dari mereka berlomba lomba untuk meraih shaf yang pertama, sampai” mereka di hadromaut itu ga cuma dateng dengan sekedar membawa petromak, lampu penerangan untuk hadir kemasjid untuk sholat jum’at, tapi mereka itu berlomba lomba untuk mendapatkan shaf yang pertama sehingga lebih dekat dengan imam, sebab tergantung kedekatan seseorang kepada imam saat itu, itulah saat mereka di surga dekatnya dengan Allah SWT.
Sampai beberapa dari mereka itu di sebutkan sebagaimana kami mendengan dari guru guru kami, ada beberapa orang dateng telat, abis subuh baru dateng masih gelap, pengen dapetin shaf pertama udah kaga dapet, udah penuh ama orang, Cuma dia kaga mau ketinggalan pahala yang sangat besar yang Allah berikan kepada mereka orang” yang duduk di shaf pertama saat melaksanakan sholat jum’at, Tapi udah penuh, dia minta di geser udah penuh, emang ga ada tempat, udah desek desekan, akhirnya bagaimana.? Dia cari orang yang fakir, orang yang miskin yang kebetulan duduk di shaf pertama, dia datengin, ooh itu ada orang fakir.
Di tawarin,” boleh ga ane duduk di tempat ente, ente pindah di tempat laen”? kaga !
“ane bayar ente”? kaga ade ! di bujukin lagi “sekarung beras bakal ente makan sekeluarga yaa :)” engga ! Cuma sekarung beras, ini pahala dari Allah lebih mahal dari pada sekarung beras !
Sampe dia tawar menawar, tawar menawar, ampe baru die ridho dia mau pindah setelah mau di kasih 10 karung beras, baruu mau pindah dari shaf yang pertama.. Tapi, begini keadaan orang orang dulu, mereka berani korbankan harta mereka demi untuk mencari pahala yang besar dan keridhoan dari Allah SWT, kalau kite boro”, dateng kalau udah adzan, kadang khotib udah naik mimbar udah mau selesai khotbahnya baru dateng, yang begini Ya Allaah.., memalukan, ga mau rugi, permintaan sama Allah terlalu besar pengen sorga, Padahal pahala dan anugerah dari Allah SWT sangat besar. Tapi ga cukup kita hanya meminta, melainkan dengan bersungguh sungguh beramal sholeh. Sebab perjumpaan seorang hamba dengan Allah SWT itu di hari jum’at, maka para salafussholeh menyebut Yaumul jumu’ah itu hari bonus dari Allah SWT, hari anugerah dari Allah SWT, sampai” saat mereka memandang, menghadap kepada Allah SWT, mereka lupa dengan segala nikmat yang pernah mereka rasakan di surga, karena itu semoga kita di muliakan oleh Allah SWT agar dapat memandang keindahan Allah SWT.. dan para ulama bilang Kedekatan sesorang, kemuliaan seseorang saat menghadap kepada Allah di surga, saat itu, itu tergantung bagaimana ia melaksanakan sholat saat di dunia..






Sumber from Speedy Taqwa 
http://www.speedytaqwa.com/ceramah/detail/0/6/habib-jindan-bin-novel-bin-salim-bin-jindan-di-majelis-ta%E2%80%99lim-habib-ali-bin-abdurrahman-al-habsyi-kwitang-dalam-tausyiahnya-kemuliaan-hari-jum%E2%80%99at-.html

Thursday, June 14, 2012

Training ESQ "Character Building" Jilid 1


Shobahul Khair, akhirnya minggu ini bisa lagi kembali menulis. Tulisan saya kali ini akan membahas tentang training ESQ dan pertemuan BEM se-Jakarta di Menara 165 Granada Hall Room.  Oke kita mulai aja ceritanya, tanggal 2 juni 2012 yang lalu saya mendapat kiriman email dari sahabat saya, isinya undangan pertemuan BEM se-DKI Jakarta dengan tema tahun ini “Pelatihan Pendidikan dan Pengembangan Karakter sebagai Pemimpin masa depan”.  Mikirnya sih paling seminar seperti biasanya, tapi dibawahnya juga ditulis akan ada training dari ESQ, wah lumayan banget biasanya untuk bisa ikut training dari ESQ kita harus merogoh kocek yang cukup dalam, maklum namanya juga mahasiswa kalau ada yang gratis ngapain bayar. Hehehe. Akhirnya diputuskan deh untuk ikut, langsung deh ngurusin surat-surat yang harus di kirim lewat fax untuk registrasi.
Menjelang satu hari sebelum keberangkatan, ternyata ada yang kelupaan, Belum ngurus transportasi kesana :P. Setelah melobby pihak kemahasiswaan dan transportasi akhirnya dapet juga mobil yang akan mengantar kesana. Oke sekarang saatnya titip surat ijin gak kuliah selama 2 hari sama teman sekelas niatnya sih biar ga di alpain eh malah di alpain juga, yaudahlah nanti bisa diatur.



Total oranng yang berangkat kesana ada 6 orang, 3 orang dari Universitas trus 3 lagi dari Akademi Sekretaris (ASTRI). Semuanya disuruh kumpul jam 06.30, pikir saya paling pada ngaret dah datang jam 07.00 aja lah. Langsung kumpul ketempat yang emang udah dijanjiin tapi kok ga datang2 ya mobilnya?  Ya udah langsung aja deh tanya kebagian transportasi. Whaaats ??? Setelah ditanya ternyata mobil yang nganter kesana udah berangkat sama anak-anak ASTRI. Kesel juga, udah buat surat peminjaman transportasi sana sini eh malah ditinggal udah gitu gak kasih tau lewat sms atau telpon lagi. Antara kesel dan bingung, mau marah tapi bingung mau marah sama siapa. Di telpon tenyata mereka udah jauh hampir setengah perjalanan. Ya sudahlah kalau emang mereka udah berangkat kita tetap bisa berangkat naik motor pikir saya. Masih banyak jalan menuju Mekkah, eh salah masih banyak jalan menuju Menara 165. oke saatnya ambil peralatan, berangkat jam 07.30 ternyata sampai sana jam 8.45 lama juga ya, dan sampai disana acaranya juga belum dimulai, ternyata teman yang tadi udah berangkat duluan sms isi pesannya kaya gini “lagi dimana arief ?”, enak banget lagi tanyanya merasa gak bersalah banget udah ninggal. diantara perassan kesel karena udah ditinggal dan senang karena akhirnya sampai juga, dipikir-pikir ya sudahlah yang penting udah sampai, buat apa dipermasalahin lagi. Bukankah memaafkan itu lebih baik daripada harus menunggu orang yg bersalah meminta maaf.
“…dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. An Nuur, 24:22)
“Allah tidak akan menambah kemaafan seseorang, melainkan dengan kemuliaan, dan tidaklah seseorang merendahkan dirinya karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatnya.” (Hadits riyawat Bukhari dan Muslim)
Materi pertama disampaikan oleh Bapak Anies Baswedan, Ph.D (Rektor Universitas Paramadina) tentang “Pengembangan Karakter dan Kepribadian Mahasiswa”  kemudian dilanjutkan lagi oleh Bapak Prof. Dr. Fasli Djalal, dengan materi yang disampaikan “Pemimpin Muda yang Berkarakter”. Awalnya sih semangat untuk dengerinnya tapi lama kelamaan pada bosan juga dengerinnya. Habis materinya panjang banget hampir 2 jam lebih, akhirnya ada yang asyik ngobrol, ada yang asyik main handphone, ada juga yang asyik tidur.



Baru setelah makan siang acara diambil alih oleh para trainer dari ESQ, acara dirubah dari yang cuma dengerin materi dan tanya jawab aja dibuat jadi lebih interaktif dengan game, cerita, hadiah pokoknya seru abis deh. Seorang trainer muda namanya kak Ridwan Mukri S.Psi mengambil hati kita semua. Oya selain itu training kali ini unik banget, biasanya saya kalau training duduk dibangku kali ini semua mahasiswa duduk sila dikarpet dengan samping kita harus beda-beda dari kampus lain. Laki-laki dan perempuan harus dipisah ga boleh bersama dan ada jarak amannya. Materi kali ini yang dibawakannnya tentang Outer Journey yang berisi tentang perjalanan keluar mengenal alam semesta dan penciptanya Allah SWT.
Al-Quran menggambarkan penciptaan alam semesta dalam enam masa.  “Sesungguhnya Tuhan kamu adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan diciptakanNya pula matahari, bulan, dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah Tuhan semesta alam.”
Dalam surat Ali Imran ayat 191, Sang Khalik berfirman,'' (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.''
Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: "Jadilah, lalu terjadilah", dan di tangan-Nyalah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (QS Al-An'aam (Binatang ternak) ayat 73)
''Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?.'' (QS: AL Anbiyaa: 30)

Hari ini kami semua disadarkan dan dibuat takjub akan kebesaran Allah SWT yang Sang Maha Penguasa alam semesta, hari ini Iman kami kembali di changer. Betapa kecilnya kita saat kita lihat bumi dari luar angkasa, masih bisakah kita berlaku sombong ? menyakiti hati orang lain? Sungguh yang demikian itu hanyalah milik Allah, hanya Allah sajalah yang pantas untuk sombong. Diakhir materi kami diberi muhasabah untuk kembali kepada Allah. Luar biasa setelah acara ini hati terasa lega, nyaman tak terasa beban apapun semuanya rasanya plong. Inilah yang harusnya dijadikan dasar sebelum kita mempelajari lebih lanjut tentang Emotional Quotient